Senin, 26 September 2011

pengkajian sistem pernafasan


Pengkajian Sistem Pernapasan

Pengkajian Umum Sistem Pernapasan
Perawat yang memberikan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan pernapasan melakukan dan menginterpretasi berbagai prosedur pengkajian. Data yang dikumpulkan selama pengkajian digunakan sebagai dasar untuk membuat rencana asuhan keperawatan klien.
Proses pengkajian keperawatan harus dilakukan dengan sangat individual (sesua masalah dan kebutuhan klien saat ini). Dalam menelaah status pernapasan klien, perawat melakukan wawancara dan pemeriksaan fisik untuk memaksimalkan data yang dikumpulkan tanpa harus menambah distres pernapasan klien. Setelah pengkajian awal perawat memilih komponen pemeriksaan yang sesuai dengan tingkat distres pernapasan yang dialami klien. Komponen pemeriksaan pulmonal harus mencakup tiga kategori distres pernapasan yaitu akut, sedang, dan ringan (Kotak Displai 2-1).


Karena tubuh bergantung pada sistem pernapasan untuk dapat hidup, pengkajian pernapasan mengandung aspek penting dalam mengevaluasi kesehatan klien. Sisten pernapasan terutama berfungsi untuk mempertahankan pertukaran oksigen dan karbon dioksida dalam paru-paru dan jaringan serta untuk mengatur keseimbangan asam-basa Setiap perubahan dalam sistem ini akan mempengaruhi sistem tubuh lainnya. Pada penyakit pernapasan kronis, perubahan status pulmonal terjadi secara lambat, sehingga memungkinkan tubuh klien untuk beradaptasi terhadap hipoksia. Namun demikian, pada perubahan pernapasan akut seperti pneumotoraks atau pneumonia aspirasi, hipoksia terjadi secara mendadak dan tubuh tidak mempunyai waktu untuk beradaptasi, sehingga dapat menyebabkan kematian.
A Pengkajian identitas klien,dan identitas penanggung jawab : terdiri dari namaklien,umur,alamat,jeniskelamin,agama,pendidikan,pekerjaan,suku bangsa,tanggal,masuk klien,tanggal pengkajian.
a.    RiwayatKesehatan
Riwayat kesehatan klien diawali dengan mengumpulkan informasi tentang data biografi, yang mencakup nama, usia, jenis kelamin, dan situasi kehidupan klien. Data demografi biasanya dicatat pada formulir pengkajian rumah sakit atau klinik. Perhatikan usia biologik klien dan bandingkan dengan penampilannya. Apakah klien tampak sesuai dengan usianya? Kelainan seperti kanker paru dan penyakit paru kronis sering membuat klien tampak lebih tua dari usia sebenarnya. Situasi kehidupan. apakah klien hidup sendiri, dengan anak-anak, atau dengan orang terdekat (kerabat), penting untuk diketahui sehingga perawat dapat membuat rencana pemulangan yang sesuai.Riwayat kesehatan terdiri dari :
a.       Keluhan utama

Keluhan utama dikumpulkan untuk menetapkan prioritas intervensi keperawatan dan untuk mengkaji tingkat pemahaman klien tentang kondisi kesehatannya saat ini. Keluhan umum penyakit pernapasan mencakup dispnea, batuk, pembentukan sputum, hemoptisis, mengi, dan nyeri dada. Fokuskan pada manifestasi dan prioritaskan pertanyaan untuk mendapatkan suatu analisis gejala.
      Misalnya :
      Klien mengeluh sesak nafas
b.      Riwayat kesehatan sekarang
Riwayat kesehatan sekarang adalah penjelasan dan penjabaran dari keluhan utama yang terdiri dari
Paliatif ( penyebab keluhan utama): pasien mengeluh sesak nafas disebabkan oleh penumpukan secret.
Quality (Banyaknya): sesak dengan kategori 50 x/ menit
Region (area): sesak dirasakan dibagian dada lobus inferior
Saverity (penyebaran): sesak dirasakan pada saat melakukan aktifitas
Times (waktu): pada pagi hari.
Misalnya:
Klien mengeluh sesak nafas disebabkan oleh penumpukan secret ,sesak ini dikategorikan berat 50 x/menit,sesak dirasakan oleh klien dibagian dada lobus inferior ,sesak dirasakan pada saat melakukan aktifitas dipagi hari
c.       Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Riwayat kesehatan masa lalu memberikan informasi tentang riwayat kesehatan klien dan anggota keluarganya. Kaji klien terhadap kondisi kronis manifestasi pernapasan, misalnya batuk, dispnea, pembentukan sputum, atau mengi, karena kondisi ini memberikan petunjuk tentang penyebab masalah baru. Tanyakan klien tentang perawatan di rumah sakit atau pengobatan masalah pernapasan sebelumnya. Dapatkan pula informasi tentang kapan penyakit terjadi atau waktu perawatan, tindakan medis (termasuk pembedahan, penggunaan ventilator, dan pengobatan inhalasi atau terapi oksigen), dan status masalah saat ini. Tanyakan apakah klien telah menjalani pemeriksaan rontngen dan kapan, dan apakah pemeriksaan diagnostik pulmonal dilakukan. Informasi ini penting untuk membantu dalam mengeva-luasi masalah saat ini.
Misalnya:
Menurut penuturan klien , kurang lebih 1 bulan sebelum masuk rumah sakit ,klien mengeluh sesak yang disertai batuk berdahak ,serta klien menuturkan sedang menjalani pengobatan 1 bulan.pengobatan  klien tidak tuntas ,akhirnya klien di rujuk oleh dokter untuk memulai kembali pengobatan dari awal dan harus dirawat di rumah sakit.
d.      Riwayat kesehatan keluarga
Tanyakan klien adakah riwayat keluarga tentang penyakit pernapasan. Misalnya asma, fibrosis kistik, emfisema atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), kanker paru, infeksi pernapasan, tuberkulosis, atau alergi. Sebutkan usia dan penyebab kematian anggota keluarga, termasuk ayah, ibu, adik, kakak, anak-anak, nenek-kakek, bibi dan paman. Tanyakan apakah ada anggota keluarga yang perokok. Perokok pasif sering kali mengalami gejala pernapasan lebih buruk.
Misalnya:
Menurut penuturan klien,dilingkungan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit yang sama seperti yang dideritanya saat ini. 
Pemeriksaan Fisik
Kadang-kadang pemeriksaan dada oleh perawat adalah pengkajian paling cepat dan paling nyata terhadap situasi. Diagnosis fisik terhadap dada meliputi empat prosedur:
• inspeksi, atau melihat pada pasien
• palpasi, atau merasakan pasien
• perkusi, atau mengetok pasien
• auskultasi, atau mendengar dada pasien dengan
• stetoskop

oleh:
Enci sunarti 
05200ID10096
2c





Tidak ada komentar:

Posting Komentar